Fase Lelah #LangkahBelajar
Monday, 27 April 2020
Add Comment
Hi, baiklah kali ini mau sedikit cerita tentang fase lelah dalam belajar. Mungkin postingan ini terlihat mengeluh, tapi sebenarnya hanya mau menunjukkan bahwa akhirnya saya bisa melewati fase lelah itu. Hampir finish, hampir nyerah.
Mungkin bagi sebagian orang, melewati jalan ini akan menjadi hal biasa yang harus dilalui dan optimis akan berhasil dengan epic. Awalnya, saya begitu. Optimis, masa iya sih mau nyerah. Ini mimpi yang dulu menghantui, masa iya mau angkat kaki ketika sedikit lagi finish.
Tapi, rupanya kehidupan itu kadang membawa kita ke fase lelah. Bahkan mau menyemangati diri sendiri saja tidak mampu lagi. Well, fase itu terjadi akhir-akhir ini. Deadline skripsi yang menghantui, UAS yang seakan mengajak berlari dan hal-hal entah yang kadang ikut campur. Mereka semua teraduk, epic. Menjadi runyam.
Gitu aja, lebay.
Iya sih, kayaknya.
Mungkin diri ini lagi fase transisi, ketika jiwa perfeksionis melambung dan butuh waktu lebih banyak, namun tuntutan hidup menjadikan semuanya harus bergulir cepat. Kayak musim pancaroba yang nggak menentu akhir-akhir ini, sehingga menyebabkan musim panen ular (FYI, perubahan musim ternyata mengakibatkan telur ular yang harusnya gagal menetas menjadi menetas dan panen). Akhirnya, ya gitu, berdalih pada diri sendiri. Nggak usah sempurna, yang penting bisa dipahami. Well...
Meski kadang sebel, harusnya bisa nih lebih~
Tapi akhirnya sadar sendiri, nothing perfect.
Kalau dibilang usaha nggak maksimal, mungkin bukan nggak ya~ udah berusaha maksimal cuma manusia kayak daku butuh lebih banyak waktu dibanding spesies lainnya. Tapi apalah, kita dikejar waktu. Hingga akhirnya lelah, nggak nyampe exhausting banget sih cuma nyaris merasa enggan melakukan apa-apa. Haha.
Apalagi ditambah aku adalah anak deadline, yang biasanya kehandle deadline dengan waktu. Tapi kala itu sepertinya waktu sedang menertawakan, "Tuh kan, kenapa ditunda-tunda" Ya, sebaper itu. Menunda banyak hal, hingga hapir mepet mengeluarkan banyak tenaga. Bagi anak deadliner kayak aku, fine aja sih. Ya kadang seru dengan segala ribetnya.
Tapi jurus itu terkadang nggak bisa dipakai tatkala waktu terus memburu dengan ketidakmungkinan atau ada hal lain yang emang di luar kuasa kita sebagai manusia. Dan disinilah doa berperan dan diharapkan keajaibannya datang layaknya kebetulan-kebetulan. Optimis.
*ditulis ketika lagi lelah-lelahnya sebelum skripsi
___
Finally, fase lelah sudah berakhir. Ujian Skripsi berjalan lancar meski untuk menyatukan 3 orang penting dalam satu ujian butuh kesabaran yang luar biasa. Pun ketika sudah menemukan, ternyata tidak ada kecocokan. Kadang ini bisa menjadi masalah besar. Misalnya.. ujian tertunda hingga jadwal deadline terlewati. Alhamdulillah, masih rejeki untuk ujian di waktu yang tepat, meski agak akhir.
Tapi dari hal itu aku belajar, bahwa sebenarnya kesempatan itu harus ditemukan. Iya, dijemput! Meski kadang sungkan untuk WA dosen berkali-kali untuk sekadar menanyakan jadwal beliau, tapi mau gimana lagi. Itu harus kita lewati. Kalau jamannya D3, ujian mah tinggal nunggu jadwal, pihak kampus yang atur dan menyesuaikan. Masa S1 kali ini ya usaha sendiri.
Ya, Allah juga ga pernah tidur buat lihat usaha dan mendengar doa-doa kita.
Buat yang sedang melewati masa lelah ini, semangat ya! Percayalah, kamu mampu. :)
Mungkin bagi sebagian orang, melewati jalan ini akan menjadi hal biasa yang harus dilalui dan optimis akan berhasil dengan epic. Awalnya, saya begitu. Optimis, masa iya sih mau nyerah. Ini mimpi yang dulu menghantui, masa iya mau angkat kaki ketika sedikit lagi finish.
Tapi, rupanya kehidupan itu kadang membawa kita ke fase lelah. Bahkan mau menyemangati diri sendiri saja tidak mampu lagi. Well, fase itu terjadi akhir-akhir ini. Deadline skripsi yang menghantui, UAS yang seakan mengajak berlari dan hal-hal entah yang kadang ikut campur. Mereka semua teraduk, epic. Menjadi runyam.
Gitu aja, lebay.
Iya sih, kayaknya.
Mungkin diri ini lagi fase transisi, ketika jiwa perfeksionis melambung dan butuh waktu lebih banyak, namun tuntutan hidup menjadikan semuanya harus bergulir cepat. Kayak musim pancaroba yang nggak menentu akhir-akhir ini, sehingga menyebabkan musim panen ular (FYI, perubahan musim ternyata mengakibatkan telur ular yang harusnya gagal menetas menjadi menetas dan panen). Akhirnya, ya gitu, berdalih pada diri sendiri. Nggak usah sempurna, yang penting bisa dipahami. Well...
Meski kadang sebel, harusnya bisa nih lebih~
Tapi akhirnya sadar sendiri, nothing perfect.
Kalau dibilang usaha nggak maksimal, mungkin bukan nggak ya~ udah berusaha maksimal cuma manusia kayak daku butuh lebih banyak waktu dibanding spesies lainnya. Tapi apalah, kita dikejar waktu. Hingga akhirnya lelah, nggak nyampe exhausting banget sih cuma nyaris merasa enggan melakukan apa-apa. Haha.
Apalagi ditambah aku adalah anak deadline, yang biasanya kehandle deadline dengan waktu. Tapi kala itu sepertinya waktu sedang menertawakan, "Tuh kan, kenapa ditunda-tunda" Ya, sebaper itu. Menunda banyak hal, hingga hapir mepet mengeluarkan banyak tenaga. Bagi anak deadliner kayak aku, fine aja sih. Ya kadang seru dengan segala ribetnya.
Tapi jurus itu terkadang nggak bisa dipakai tatkala waktu terus memburu dengan ketidakmungkinan atau ada hal lain yang emang di luar kuasa kita sebagai manusia. Dan disinilah doa berperan dan diharapkan keajaibannya datang layaknya kebetulan-kebetulan. Optimis.
*ditulis ketika lagi lelah-lelahnya sebelum skripsi
___
Finally, fase lelah sudah berakhir. Ujian Skripsi berjalan lancar meski untuk menyatukan 3 orang penting dalam satu ujian butuh kesabaran yang luar biasa. Pun ketika sudah menemukan, ternyata tidak ada kecocokan. Kadang ini bisa menjadi masalah besar. Misalnya.. ujian tertunda hingga jadwal deadline terlewati. Alhamdulillah, masih rejeki untuk ujian di waktu yang tepat, meski agak akhir.
Tapi dari hal itu aku belajar, bahwa sebenarnya kesempatan itu harus ditemukan. Iya, dijemput! Meski kadang sungkan untuk WA dosen berkali-kali untuk sekadar menanyakan jadwal beliau, tapi mau gimana lagi. Itu harus kita lewati. Kalau jamannya D3, ujian mah tinggal nunggu jadwal, pihak kampus yang atur dan menyesuaikan. Masa S1 kali ini ya usaha sendiri.
Ya, Allah juga ga pernah tidur buat lihat usaha dan mendengar doa-doa kita.
Buat yang sedang melewati masa lelah ini, semangat ya! Percayalah, kamu mampu. :)
0 Response to "Fase Lelah #LangkahBelajar"
Post a Comment