Enak Jadi Mahasiswa Lagi #MidwifeJournal
Monday, 2 December 2019
Add Comment
Hello~
Melanjutkan langkah kaki setelah beranjak dari tanah sulawesi, sekarang di tanah Jawa aku mencoba merantau lagi. Bedanya kali ini bukan sebagai pekerja melainkan pelajar. Tantangan yang berbeda, suasana yang perlu adaptasi dan keadaan yang tak lagi sama. Apakah akan menarik kisah kali ini?
Benar jika dikatakan, kita akan banyak belajar di tanah rantau. Dari sebelumnya ketika Nusantara Sehat membawaku ke tanah antah berantah dengan status bidan freshgraduate, sekarang aku belajar lagi menjadi Bidan di Universitas Airlangga.
Alhamdulillah. Bersyukur sekali bisa kuliah di sini, Universitas impianku. Satu-satunya universitas negeri yang membuka program alih jenis dari D3 Bidan ke S1Kebidanan di Indonesia. Saingannya? Wah, jangan ditanya. Ini juga bukan pertama kali aku berusaha untuk menginjakkan kaki di Universitas Airlangga, sudah berulang kali dan hampir menyerah. Perjuangan yang bagi diriku sendiri bukan hal mudah.
Masuk ke sini aku harus berkutat dengan Matematika, dimana ketiadaannya lebih aku sukai. Kebayang kan bagaimana mencoba akrab dengan angka-angka selama berbulan-bulan, dan saat ujian pun tetap masih bingung tentang cara menjawab soal itu. Lucu sih ya, padahal sudah belajar tetapi masih aja susah pahamnya. Hehehe~
Entah mengapa soal-soal ujian masuk itu terasa begitu mengerikan, Matematika dengan segala angka rumitnya, Bahasa inggris yang modelnya sudah level Toefl, dan TPA yang mudah tapi nggak mudah-mudah banget. Ternyata setelah beberapa tahun lulus dari SMA rupanya ilmu yang dulu-dulu terpendam jauh di dalam angan harus bangkit kembali. Kala itu belajar sudah jadi keseharian, sambil menyemangati diri sendiri.. Ayolah, kalau mimpi jangan tanggung-tanggung~
Hingga satu semangat yang tertinggal, “Man Jadda WaJada” yang artinya “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil, ”-where there is a will there is a way !
Tekad harus dikuatkan, kawan. Bukan lagi mencoba peruntungan, tapi menjadi orang beruntung dari jalan ini. Saat itu aku merasa bahwa sekolah bukan hanya untuk gelar, kalau itu tujuannya sudah dari dulu aku beranjak melangkah. Tapi ini tentang sejauh mana aku bisa upgrade diri, menguasai hal yang berkaitan dengan profesi sendiri. Aku merasa punya tanggung jawab yang besar untuk itu. Makanya nggak mau main-main, harus bisa sekolah di tempat terbaik.
Aku sudah merasakan dulu, sekolah ya asal sekolah. Lulus SMA, punya cita-cita sih... tapi nggak maksimal mewujudkannya. Jadilah apa yang bisa dicoba, itu yang ditempuh. Tiba-tiba aja lulus jadi Bidan. Dulu sih sering kesindir kalau Dosen bilang,
"kalian yang kalau masuk sini bukan dari hati kalian, nikmati saja. Nasi memang sudah jadi bubur, ya apa salahnya ditambah dengan bumbu, ayam, daun sop.." ..Aku dulu tidak punya tekad, mengalir saja seperti air. Punya mimpi, tapi nggak berambisi. Tapi syukurnya masih punya harapan, bahwa dengan cara apapun nantinya harus bisa bermanfaat buat orang lain. Sekarang alhamdulillah, aliran air itu membawa aku ke banyak hal baik. Menuju mata air yang lebih jernih hingga menjadi tahu.. oh ini yang dicari..
Masuk UNAIR ga gampang, ga lulus kamu!eh? Itu kata orang-orang yang mungkin mau menyemangati buat kembali ke dunia nyata. Ah, terimakasih. Aku pun juga sempat minder, rendah diri, eh tapi tetap mau mewujudkan mimpi. Jadilah berani-beranikan diri. Biar aja sih orang mau bilang ini itu, tapi kan yang berusaha diriku bukan dirinya. Mereka hadir untuk menyakinkan aku, bahwa laga ini perlu kesungguhan. Kalau masih main-main dan berharap keberuntungan tanpa berusaha mungkin aku nggak di sini hari ini.
Semangat ya, Devvy! aku sih yakin kamu pasti lulus..Ada juga yang bilang gitu, kok mereka lebih yakin dari aku ya. Kadang senang didoakan, tapi malah jadi beban akhirnya. Ih.. kalau nggak lulus gimana ya. Mereka, orang-orang yang mungkin sempat bosan lihat aku belajar sembari kerja. Sempat kepo lagi belajar apa, itu gimana rumusnya. Sempat peduli dengan mendoakan. Aku terharu, masih banyak semangat positif yang lahir di sekitarku. Orang-orang yang bahagia saat tahu aku lulus. Ah, terimakasih. Aku pernah hampir menyerah, tapi bangkit lagi ketika mendengar bahwa harapan selalu ada untuk setiap yang berusaha. Selalu ada, kita coba sekali lagi ya?
Sungguh, aku ini biasa-biasa banget. Kalau orang perlu usaha sedikit untuk mengerti, aku perlu berkali-kali menghapal. mencatat, menghapal lagi untuk menjadi paham. Aku sering patah, dipatahkan, menyerah, hingga merasa, ya udahlah.. tapi Allah yang baik banget, memberi banyak kesempatan agar aku yang bodoh ini terus belajar. Gini loh Dev, jadi bidan tuh gini.. entah berapa banyak momen aku tersadar, gini loh Dev,, gini..
Kepanjangan ya curhatnya?
Tapi ini baru awal, meski aku menulis ini di tengah usahaku untuk menjadi Sarjana Kebidanan. Doakan ya skripsiku selesai dengan baik, dan semester akhir ini berjalan sempurna.
Jadi jika ditanya, enak jadi mahasiswa lagi?Alhamdulillah, aku bersyukur diberi kesempatan ini lagi. Aku bersyukur dengan sulitnya, yang kadang membuat stress psikogenik datang. Bener sih yang katanya masuk susah, keluar susah. Tapi untungnya ada koping positif. Apalagi disupport Kemenkes dalam tubel pasca NS nya. Soalnya dari dulu pengen merasakan, sekolah dapat beasiswa itu gimana ya? Ternyata enak, S2 nanti boleh lagi ya? hehe~
Intinya ya, siapapun kalian yang punya mimpi, perjuangkan dong! Jangan tanggung-tanggung. Ketinggian nggak masalah, selagi masih banyak jalan buat memanjatnya.
Buat siapapun yang pengen masuk Kebidanan UNAIR, kudoakan semoga rejeki kalian di sini ya. Usaha, doa, tawakal harus beriringan. ~
Baiklah mari menemani langkah kakiku menjadi mahasiswa~
0 Response to "Enak Jadi Mahasiswa Lagi #MidwifeJournal"
Post a Comment