Bira, kujatuh Cinta (1)
Sunday, 4 October 2015
Add Comment
Bira? Si-apa itu? Oke baiklah,
mari kita berkenalan dengan si Bira ini ya. Kalian yang udah sampai
ke postingan ini pasti sedang berusaha mencari informasi tentang Bira
kan ya? Oke, oke~ aku akan berbagi informasi tentang si cantik ini
ya.
Kenalan dulu ya~
Bira ini salah satu pantai yang ada di Bulukumba, Makassar-Sulawesi Selatan. Makassar udah kenal pasti ya? Nah Bulukumba itu dimananya Makassar? Hehe. Alhamdulillah banget ya jaman sekarang udah ada GPS, jadi kamu bisa dengan leluasa mengecek keberadaan si Bulukumba. Gimana udah ketemu?
Bira ini salah satu pantai yang ada di Bulukumba, Makassar-Sulawesi Selatan. Makassar udah kenal pasti ya? Nah Bulukumba itu dimananya Makassar? Hehe. Alhamdulillah banget ya jaman sekarang udah ada GPS, jadi kamu bisa dengan leluasa mengecek keberadaan si Bulukumba. Gimana udah ketemu?
Bulukumba adalah salah satu
kabupaten di Sulawesi selatan. Jarak Makassar menuju Bulukumba
menempuh kurang lebih 4 jam perjalanan. Itu pun saat malam hari yang nggak terlalu
ramainya, entah kalau siang hari ya/. Tapi jalanannya bagus kok,
jangan khawatir akan hal-hal yang memabukkan.
ke sana, naik apa?
Transportasi ke sana cukup banyak kok, ada Bus atau angkutan umum lainnya. Tarifnya bisa kamu tanyakan langsung ya, aku tidak terlalu paham. Sebab perjalananku ke sana saat itu bersama saudara yang menggunakan mobil pribadinya. Selain lebih hemat dan nyaman juga bisa semena-mena. Tapi jangan khawatir kok, yang menciptakan kenyamanan kan diri kita sendiri ya nggak? atau nggak, kalau kamu rombongannya banyak langsung aja nyewa mobil.
Transportasi ke sana cukup banyak kok, ada Bus atau angkutan umum lainnya. Tarifnya bisa kamu tanyakan langsung ya, aku tidak terlalu paham. Sebab perjalananku ke sana saat itu bersama saudara yang menggunakan mobil pribadinya. Selain lebih hemat dan nyaman juga bisa semena-mena. Tapi jangan khawatir kok, yang menciptakan kenyamanan kan diri kita sendiri ya nggak? atau nggak, kalau kamu rombongannya banyak langsung aja nyewa mobil.
Well, setelah tiba di Bulukumba
kamu nggak langsung sampai ke pantai Tanjung Bira loh, what? Yes.
Kamu mesti menempuh perjalanan sekitar 30-menitan lagi buat tiba
tepat di Tanjung Bira. Jadi mesti sabar dulu ya. Nikmatin aja dulu
kota Bulukumba yang cantik. Kotanya rapi dan kalau malam cantik
banget loh, lampunya warna-warni. Tata kotanya juga indah, meski kota
kecil tapi Bulukumba nyaman banget loh sepertinya.
Sebelumnya kami berniat menginap
di Bulukumba saja, lalu esok hari baru ke Tanjung Bira. Namun gagal karena tidak menemukan penginapan yang sesuai. Akhirnya
kami pun langsung menuju Tanjung Bira di tengah malam yang sunyi.
Sebenarnya ide untuk menginap di Bulukumba bukan hal baik, ya bisa
dibayangkan jika penginapan terlalu jauh dengan tujuan, kan ribet
sendiri. Mana mungkin mesti standby di pantai sepanjang hari,
istirahat juga perlu.
Perjalanan
menuju pantai dari Bulukumba kita akan melewati jalanan yang cukup
sepi malam
sih soalnya
dan juga banyak hutan. Kalau masalah jalannya baik atau nggak, sejauh
ini yang kurasakan jalannannya nggak bolong-bolong kok, mulus!
Berhubung waktu
itu malam hari, maka aku tidak melihat sedikit pun pantai. Semua
gelap dan terasa biasa. Setiba di sana, ada penjaga loket yang akan
kalian temui. Biasanya di pungut bayaran sekitar 5000/orang. Dan
mereka juga biasanya bersedia untuk mengantar kamu menemukan
penginapan. Saat itu, kami dipandu oleh mereka menuju penginapan
sekitar.
Tidak semudah menemukan keindahan
pantainya, kami berjuang cukup lama untuk bisa tidur dengan cukup
pada dini hari kala itu. Daeng (panggilan khas untuk kaum lelaki yang lebih tua) yang mengantar kami, mengajak ke salah
satu penginapan yang menurutku cukup jauh dari gerbang. Jalanannya pun mendaki dan cukup berliku. Tiba di sana, kami merasa tidak cocok dengan penginapan yang ditawarkan. Tarif yang ditawarkan kurang sesuai
dengan fasilitas yang ada. Akhirnya kami pun mencari lagi yang lain.
Penginapan di sini sangat banyak. Hampir dimana-mana, wah penduduk
sini tahu aja ya potensi si Bira ini.
nginap di mana?
Oh ya, kami sempat googling juga tentang penginapan yang keren di sini. Amatoa resort, namanya. Yang kami kira mendapatkan kamar di sana mudah sekali, kenyataannya? Pahit, guys. Semua kamar penuh dan sampai besok-besok mungkin. Soalnya mereka cuma punya 7 kamar dan yang booking banyak banget. Jadi bersyukurlah bisa menginap di sana. Ya kalau masalah harga ya lumayan banget ya bisa mencapai jutaan, tapi itu semua sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. Jadi kalau kalian berniat banget buat ke sini, bisa booking online kok. Tenang, selalu ada harapan kok..
Oh ya, kami sempat googling juga tentang penginapan yang keren di sini. Amatoa resort, namanya. Yang kami kira mendapatkan kamar di sana mudah sekali, kenyataannya? Pahit, guys. Semua kamar penuh dan sampai besok-besok mungkin. Soalnya mereka cuma punya 7 kamar dan yang booking banyak banget. Jadi bersyukurlah bisa menginap di sana. Ya kalau masalah harga ya lumayan banget ya bisa mencapai jutaan, tapi itu semua sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. Jadi kalau kalian berniat banget buat ke sini, bisa booking online kok. Tenang, selalu ada harapan kok..
Akhirnya kami pun memilih
penginapan yang ternyata sangat dekat dengan pintu masuk dan
pantainya, yey~ meski sebelumnya udah keliling nggak karuan.
Alhamdulillah ya ketemu tempat buat melepaskan lelah selama
perjalanan. Namanya Wisma Bahari, tinggal beberapa langkah aja udah
sampai pantai. Wismanya kos-kosan banget guys, jadi ya kayak kos-kos.
Di sini ada 8 kamar, 4 di lantai bawah dan 4 di lantai atas. Tiap
kamarnya ada dua ranjang atau 1 ranjang besar, AC, meja, kursi, dan
kamar mandi. Ya, cukup lumayan dan layak untuk tidur malam ini.
Tarifnya 350ribu/malam.
Pagi menyambut kami dengan rintik
gerimis dan mendung yang melingkupi Bira. Tapi karena rasa penasaran
yang sejak malam sudah mendiami, dengan jaket dan kamera di tangan
aku pun melangkah pergi. Awalnya bingung di mana sih pantainya. Haha.
Karena malam itu tidak sedikit pun melihat pantai atau pun mendengar
ombak. Dengan insting, ku melangkahkan kaki. Tipsnya? Lihat aja
kemana orang-orang pergi. Dan yey~ ternyata jalan yang kutempuh
terlalu jauh dari yang seharusnya.
Apa? Mana indahnya? Komentar
jelek yang kuucap seakan menjudge Bira selamanya. Ah, mianeee~~ Bira.
bagaimana perjalananku selanjutnya? see next chapter ya!
©menciptajejak.
0 Response to "Bira, kujatuh Cinta (1)"
Post a Comment