Bira, kujatuh Cinta (2)
Monday, 5 October 2015
Add Comment
Sebelumnya, baca dulu yang Bira, kujatuh Cinta (1)
Pagi itu Bira belum menampakkan
birunya, yang terlihat hanya abu-abu di mana-mana. Langit pun seakan
mendukung dengan mendung, dan secercah sinar matahari.
Alhamdulillah..berhadiah pelangi yang melengkung indah di sudut awan mendung. Meski mendung, pagi gini udah banyak aja wisatawan yang datang. Fiuh~
Rasa penasaran masih di keep buat
melihat sosok Bira sesungguhnya. Kami pun kembali ke pantai pada jam
9 pagi, buat berenang-berenang cantik. Jalan yang ditempuh pun
singkat banget, beberapa langkah doang~ iya, pantainya di samping
penginapan kami dan menempuh jarak yang nggak terlalu jauh. Mungkin
karena ada tangga, jadi pantainya sembunyi. No problem~
waaah~ gradasi biru yang cantik
banget sedang memanjakan mataku. Masya Allah ~ indahnya luar biasa.
Putihnya pasir dan birunya Bira menjelma menjadi penyejuk hati. Adem,
seger, dan beeeuh~
aku yang belum mau berenang, dan
sebenarnya nggak niat lalu memilih keliling pantai sambil foto-foto.
Yuhu~ rasanya bahagia. Di sana juga tersedia banana boat loh, aku
udah cobain. Sungguh menantang. Duduk paling depan dan paling heboh, worthed buat melepaskan stress. Sejenak kita bisa melihat para penghuni
laut, soalnya beningnya buat kita bisa intip bintang laut yang
lagi santai~ Tarifnya 100ribu/banana, satu banana bisa di isi 6
orang. Ombaknya di sini ramah banget loh, jadi nggak bisa surfing
hehe. Dan enak buat berenang. Pokoknya recommended lah~
Kalian
juga bisa mengunjungi Pulau Liukang. Menuju ke sana bisa dengan menumpang kapal boat mereka juga bersedia menunggu sampai mau pulang. Perjalanan ke
pulau menempuh waktu kurang lebih 15-menit lah, paling 10 menit juga
udah sampai. Kenapa mesti ke sini? ada penangkaran penyu! Sebenarnya
kasihan juga sih lihat si penyu, tapi kalian bisa main bareng kok
sama penyu itu. Foto bareng? Bisa juga bebas, bebas~ terus kalian
bisa juga sambil snorkeling di lautannya! Wohoo~
Nah, buat snorkeling, akan diajak
keliling dulu sama Daeng-nya. Buat cari tempat yang cocok, baik
banget kan si daeng! Jadi kita bakal menumpang kapal yang lebih besar
dengan rombongan lain buat nyari spot yang cocok. Aku sedikit mabuk
laut deh, gelombangnya meluluh-lantahkan pertahananku.. tapi tetap
semangat buat snorkeling!
Buat menemukan tempat yang cocok,
si daeng dengan senang nyemplung sana-sini.
“Gimana
daeng, bagus kah?”
“Bagus
di sini mi. Kita bisa turun ki'.”
by the way, logat makassar ya akan
selalu terasa ya kalau di sini. Tapi nggak terlalu susah kok, cukup
paham aja bahwa yang dimaksud 'kita' itu diri kita ya. Jadi sama
dengan kamu, bagi mereka itu lebih sopan.
Setelah itu, nyemplung deh~
woaa.. diriku yang udah lama banget nggak berenang dan tentunya
memang nggak lihai, kelabakan deh. Udah kayak terdampar di pulau
antah berantah. Meski sebelumnya udah ditutorial cara bernapas
menggunakan alatnya, tapi aku masih bingung, maklum newbie. Akhirnya
asinnya air laut terasa hingga ke perut. Fiuh~
Berkat niat buat bertahan dan
bimbingan Daeng, akhirnya pelan-pelan aku bisa mengapung sambil
berenang, meski kadang kayak jalan di tempat haha. Untungnya
saudariku yang baik hati berkenan direpotin. Benar-benar for the
first time deh buatku~ asyik banget. Indah banget, banyak ikan kecil
yang warna-warni berseliweran. Sayangnya terumbu karangnya banyak
yang udah mati. Next time, bunaken please~~
Sore kian menyapa, maka
kami bersiap pulang. Tapi jangan langsung pulang kalau belum lihat
sunset ya! Jangan~~ soalnya bakalan rugi banget. Sunsetnya wuih
indahnya, masya Allah…
sumber : dok.pribadi |
so, udah siap-siap buat ke Bira?
Gogo~ nggak bakaln nyesal kok. Waktu dan uang kamu bakal terganti
dengan cinta pada Bira. Ready?
©menciptajejak.
0 Response to "Bira, kujatuh Cinta (2)"
Post a Comment