Bira, kujatuh Cinta (2)

Sebelumnya, baca dulu yang Bira, kujatuh Cinta (1)
 
Pagi itu Bira belum menampakkan birunya, yang terlihat hanya abu-abu di mana-mana. Langit pun seakan mendukung dengan mendung, dan secercah sinar matahari. Alhamdulillah..berhadiah pelangi yang melengkung indah di sudut awan mendung. Meski mendung, pagi gini udah banyak aja wisatawan yang datang. Fiuh~
Rasa penasaran masih di keep buat melihat sosok Bira sesungguhnya. Kami pun kembali ke pantai pada jam 9 pagi, buat berenang-berenang cantik. Jalan yang ditempuh pun singkat banget, beberapa langkah doang~ iya, pantainya di samping penginapan kami dan menempuh jarak yang nggak terlalu jauh. Mungkin karena ada tangga, jadi pantainya sembunyi. No problem~
waaah~ gradasi biru yang cantik banget sedang memanjakan mataku. Masya Allah ~ indahnya luar biasa. Putihnya pasir dan birunya Bira menjelma menjadi penyejuk hati. Adem, seger, dan beeeuh~
aku yang belum mau berenang, dan sebenarnya nggak niat lalu memilih keliling pantai sambil foto-foto. Yuhu~ rasanya bahagia. Di sana juga tersedia banana boat loh, aku udah cobain. Sungguh menantang. Duduk paling depan dan paling heboh, worthed buat melepaskan stress. Sejenak kita bisa melihat para penghuni laut, soalnya beningnya buat kita bisa intip bintang laut yang lagi santai~ Tarifnya 100ribu/banana, satu banana bisa di isi 6 orang. Ombaknya di sini ramah banget loh, jadi nggak bisa surfing hehe. Dan enak buat berenang. Pokoknya recommended lah~
Kalian juga bisa mengunjungi Pulau Liukang. Menuju ke sana bisa dengan menumpang kapal boat mereka juga bersedia menunggu sampai mau pulang. Perjalanan ke pulau menempuh waktu kurang lebih 15-menit lah, paling 10 menit juga udah sampai. Kenapa mesti ke sini? ada penangkaran penyu! Sebenarnya kasihan juga sih lihat si penyu, tapi kalian bisa main bareng kok sama penyu itu. Foto bareng? Bisa juga bebas, bebas~ terus kalian bisa juga sambil snorkeling di lautannya! Wohoo~
Nah, buat snorkeling, akan diajak keliling dulu sama Daeng-nya. Buat cari tempat yang cocok, baik banget kan si daeng! Jadi kita bakal menumpang kapal yang lebih besar dengan rombongan lain buat nyari spot yang cocok. Aku sedikit mabuk laut deh, gelombangnya meluluh-lantahkan pertahananku.. tapi tetap semangat buat snorkeling!
Buat menemukan tempat yang cocok, si daeng dengan senang nyemplung sana-sini.
Gimana daeng, bagus kah?”
Bagus di sini mi. Kita bisa turun ki'.”
by the way, logat makassar ya akan selalu terasa ya kalau di sini. Tapi nggak terlalu susah kok, cukup paham aja bahwa yang dimaksud 'kita' itu diri kita ya. Jadi sama dengan kamu, bagi mereka itu lebih sopan.
Setelah itu, nyemplung deh~ woaa.. diriku yang udah lama banget nggak berenang dan tentunya memang nggak lihai, kelabakan deh. Udah kayak terdampar di pulau antah berantah. Meski sebelumnya udah ditutorial cara bernapas menggunakan alatnya, tapi aku masih bingung, maklum newbie. Akhirnya asinnya air laut terasa hingga ke perut. Fiuh~
Berkat niat buat bertahan dan bimbingan Daeng, akhirnya pelan-pelan aku bisa mengapung sambil berenang, meski kadang kayak jalan di tempat haha. Untungnya saudariku yang baik hati berkenan direpotin. Benar-benar for the first time deh buatku~ asyik banget. Indah banget, banyak ikan kecil yang warna-warni berseliweran. Sayangnya terumbu karangnya banyak yang udah mati. Next time, bunaken please~~
Sore kian menyapa, maka kami bersiap pulang. Tapi jangan langsung pulang kalau belum lihat sunset ya! Jangan~~ soalnya bakalan rugi banget. Sunsetnya wuih indahnya, masya Allah…

sumber : dok.pribadi

 so, udah siap-siap buat ke Bira? Gogo~ nggak bakaln nyesal kok. Waktu dan uang kamu bakal terganti dengan cinta pada Bira. Ready?
©menciptajejak.
Midwife, Travel enthusiast, Alumni Nusantara Sehat Batch 3 2016, Duta Nusantara Sehat

0 Response to "Bira, kujatuh Cinta (2)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Night Mode