Travel-ing..


Selama hidup, kita akan selalu melakukan perjalanan. Entah itu masalah dunia dan kegaduhannya, atau pun masalah diri sendiri yang susah menemukan jawabannya. Semua akan ribet pada waktunya, seperti akan indah pada saat yang tepat. Jadi jangan maulah selama perjalanan ini kita menyimpan rasa yang berakar pada negatifitas *eh, istilah apalagi ini?*. Kita nggak butuh mereka buat hidup kok. Hadirnya mereka malah membuat perjalanan kita terganggu. Hal-hal rumit menjadi semakin kusut, yang ribut semakin gaduh, yang peduli mencoba lari. Sudahlah, berdamai sajalah demi kebahagiaan diri sendiri. Terlalu egoiskan kita untuk kebaikan? Nope, you’re in the right path, darl!

Sama saat kita mau memulai perjalanan mencari kebahagiaan. Nggak akan semulus jalan tol deh. Akan ada krikil yang menghiasi permukaan jalan, jurang yang membingkai tiap sisi, dan tanjakan tajam di depan. Semuanya demi satu esensi itu sendiri deh, kebahagiaan. Kalau mulus-mulus aja, kita semakin meremehkan jalan perjuangan. Ah cuma gitu aja! Nantilah kita raih, senang-senang aja dulu. Senang yang bagaimana? Kita aja ragu dengan segala hebatnya semua tipu di dunia ini.

Kebahagiaan itu perlu diperjuangkan. Sulit memang, akan ada yang menertawakan, meremehkan, menyulitkan, pun ketika seakan semesta nggak ada yang mendukung, kita harus tetap berjuang. Untuk siapa? Ya diri sendiri lah! Memangnya siapa yang mau menjamin kita akan bahagia setelah senang-senang itu? Nggak ada kan. Jujurlah, kadang kita penat sekali berada dalam tipuan sekeliling. Jujurlah, kadang teman sejati adalah hampa yang saling menghuni.

Semua perjalanan perlu rencana yang mateng. Kalau bisa ada proposalnya. Acara penting yang cuma sejam aja perlu proposal kan ya? Dan kalian pasti tahulah, bahwa membuat proposalnya nggak butuh waktu sehari. Apalagi perjalanan kehidupan yang selamanya kita jalani. Nggak mungkin nggak butuh proposal. Ah ribet juga mesti buat proposal! Nope, kalian nggak mesti bayangkan proposal yang berlembar itu. Cukup saja kalian tahu visi dan misi hidup kalian, kewajiban dan hak, serta aspek lain yang harus kudu dan wajib kalian arungi di sini. Kalian juga mesti paham bekal apa yang dibawa kan. Masa iya, kita sembarangan dalam mempersiapkan alat tempur buat hidup sedangkan buat daki gunung aja kita sering buat cadangan-cadangan. Yaaa, kalian tahu kan sekarang betapa penting perjalanan hidup kalian.

Begitupun sebelum memulai travelling. Nggak asyik banget kalau kalian cuma niat jalan-jalan buat habisin waktu atau menepati janji sebelumnya atau cuma buat foto-foto keren. Ah! Upgrade dong visi travelingnya. Jadi misinya bakal keren beneran. Misalnya nih, kalian mau traveling karena memang merasa butuh untuk perkembangan diri kalian. Jadi misinya nanti, kalian harus mengunjungi tempat-tempat bersejarah, mendengar sejarahnya, lalu mengambil manfaatnya terus bisa kalian sharing sama yang lain. Kalau sekadar foto keren-kerenan sih okelah, itu juga oke banget buat ajakin si manusia lain buat traveling. Apalagi kalau kalian buat caption-nya yang menyentuh banget. Ah, pasti mereka segera packing deh!

Jadi berusahalah seminimal mungkin kita punya niat yang benar sebelum memulai traveling. Biar nggak sekadar traveling gitu, ada makna tersirat dibaliknya. Jadi kalau mereka bilang, kegiatan ini cuma habiskan uang itu, maka tunjukkan aja bucket of happiness kalian yang mulai terisi. Kalian nggak pernah sia-sia kok melakukan kebaikan. Jadi rencanakanlah kebaikan di setiap perjalananmu ya!

©menciptajejak
Midwife, Travel enthusiast, Alumni Nusantara Sehat Batch 3 2016, Duta Nusantara Sehat

0 Response to "Travel-ing.."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Night Mode