Resensi Novel : Pulang-Pergi (Tere Liye)

  • Identitas Buku



Judul Buku        : Pulang-Pergi

Pengarang        : Tere Liye

Penerbit            : PT. Sabak Grip Nusantara

Tebal buku        : 414 halaman

Kategori            : Fiksi

Genre               : Laga

ISBN                 : 978-623-95545-2-1










  • Tema        

Membahas mengenai kehidupan shadow economy dan para pelakunya serta bagaimana tokoh Bujang terlibat di dalamnya.

  • Latar Tempat

Beberapa negara Eropa seperti Rusia, Negara baltik (Estonia, Latvia, dan Lithuania), Ukraina. Selain itu juga Indonesia, Hongkong, dan Jepang.

  • Alur 

Alur yang digunakan yaitu alur maju. Penulis menceritakan peristiwa secara runut dari awal hingga akhir.

  • Plot

Jika dianalisis menggunakan plot dasar (Booker, 2010) maka novel ini menggunakan plot menaklukkan monster, dimana monster di sini adalah pengkhianat Natascha dan sekutunya. Adapun jika dijabarkan menurut stage dari plot tersebut, sebagai berikut:
    • Anticipation stage and call 
      • Bujang dipanggil oleh Otets untuk melaksanakan perjodohan dengan Maria, anaknya. Dalam acara pernikahan tersebut, Otets mendapat pengkhianatan oleh Natascha, orang kepercayaannya. Bujang menyelamatkan Maria dalam kericuhan tersebut dan membawanya kabur. Inilah awal dari konflik dalam novel tersebut.
    • Dream stage 
      • Bujang dkk mempersiapkan diri melawan Natascha dan tim elit Black Widow dengan melakukan perjalanan untuk bertahan dan menyerang. Ancaman dan serangan terus mengikutinya kemanapun.
    • Frustation stage 
      • Bujang dkk, melakukan perlawanan terhadap serangan yang terus dikirimkan oleh Natascha melalui pembunuh bayaran. Berkali-kali ia dan tim dihantam oleh pembunuh bayaran namun mereka masih berhasil melawan dan melarikan diri.
    • Nightmare stage 
      • Bujang merasakan kewalahan menghadapi serangan musuh meskipun bantuan datang, namun itu tidak terlihat akan mengalahkan musuhnya. Namun di sini, Bujang menemukan ‘petunjuk’ untuk mengalahkan Natascha. Selain itu ia juga dibantu oleh ratusan pasukan tukang pukul dari Ukraina. 
    • The death of monster 
      • Peperangan di akhir cerita sangat mendebarkan, Bujang harus bertemu dalang di balik Natascha. Seseorang yang tidak ia sangka. Bukan lagi menghadapi perang dengan cara biasa, ia menemukan keajaiban dalam dirinya yang membantunya untuk menang.

  • Sudut Pandang 

Penulis menceritakan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga

  • Ritme 

Penceritaan dalam novel ini cukup cepat, pembaca dapat merasakan ketegangan yang ada. Tidak terlalu banyak penjelasan, melainkan percakapan dengan adegan yang diceritakan dengan jelas dan cepat.

  • Gaya Bahasa 

Penulis menggunakan bahasa yang ringan, mudah dipahami, dan baku. Beberapa percakapan ada yang menggunakan bahasa Rusia tanpa ditranslate sehingga membuat bingung pembaca.

  • Tokoh dan Penokohan

    • Bujang adalah seorang mantan tukang pukul yang pintar, keras kepala, setia kawan dan seorang perencana yang baik.
    • Salonga adalah seorang pembunuh dan penembak pistol yang memiliki sisi bijaksana, melankolis, dan romantis.
    • Thomas adalah seorang konsultan keuangan yang pandai bertarung, memiliki ilmu yang luas, dan berani mengambil resiko.
    • Junior adalah murid Salonga yang jitu, cerdas, tidak banyak bicara dan dapat diandalkan. 
    • Maria adalah anak dari Otets yang pandai bertarung, pemberani, tidak manja dan bisa diandalkan.
    • Natascha adalah anak buah Otets yang emosional, pendendam, dan ambisius
    • Yuki dan Kiko adalah cucu dari guru Bushi yang menyebalkan, setia kawan dan juga pandai bertarung.
    • White adalah mantan marinir yang siap sedia dalam membantu Bujang, memiliki keterampilan yang sangat baik dalam berperang.

  • Premis

Novel ini masih bercerita tentang Bujang yang merupakan rangkaian dari series Pulang-Pergi. Seorang mantan tukang pukul yang kembali melakukan misi setelah pulang ke kampungnya. Awalnya ia hanya ingin melakukan perjodohan dengan anak Ketua organisasi Bratva, namun setelahnya ia harus menghadapi kejadian di luar perkiraannya. Perjodohan, pengkhianatan dan peperangan menjadi perjalanan yang harus ia lewati saat pergi.

  • Keunggulan 

Penceritaan pada novel ini kaya dengan hal baru bagi yang belum pernah mengenal shadow economy dimana riset yang dilakukan penulis benar-benar mendalam dan serius. Selain itu novel ini membawa kita berimajinasi mengenai bagaimana peperangan itu terjadi, deskripsi setiap kejadian dijelaskan dengan sangat rapi dan mudah dipahami. Bukan hanya itu, kita juga diajak untuk penasaran dengan bagaimana keadaan alam di benua Eropa tersebut. 

  • Kelemahan 

Terdapat beberapa typo yang tidak terlalu fatal dan penggunaan bahasa asing yang tidak disertai dengan terjemahannya. 

  • Kutipan Favorite 

“Itulah yang disebut teman sejati Thomas. Kita saling menghormati keputusan teman. Kau tidak suka dengan keputusanku, tapi kau menghormatina. Besok lusa, aku tidak setuju keputusanmu, aku akan manghormatinya dengan segenap darahku.” Bujang kepada Thomas.



Midwife, Travel enthusiast, Alumni Nusantara Sehat Batch 3 2016, Duta Nusantara Sehat

0 Response to "Resensi Novel : Pulang-Pergi (Tere Liye)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Night Mode