Tersesat? Google Maps ada! (1)
Thursday, 16 March 2017
Add Comment
Hello~
Sorry baru bisa nge-post lagi. Dan for you information, alasan saya belum ngepost itu bukan karena tidak menjejak langkah hanya saja terkadang sinyal dan kesempatan jarang bertemu diwaktu yang tepat. begitu~~
okay, sudah kemana kita? atau mau kemana kita?
kerja juga harus liburan dong ya! apalagi yang kayak saya ini, kerjanya jalan-jalan terus~ haha iya betulan jalan kaki kalau jalanan jelek minta ampun. Ya begitulah daerah DTPK ya! Tapi disyukurin dan asyikin aja, soalnya semuanya menyenangkan kok~
well, baru-baru ini saya terus mencipta jejak. Istilah bekennya tour! kemana? kemana? ke desa-desa terjauh~ yang bisa dilalui kalau udah lintas kabupaten. jadi kemarin 4 desa jauh, kami melewati 4 kabupaten juga! seru? Iyessssh.
Pasti kalian mengira kalau kami sudah melewati jalan-jalan itu sebelumya? Sok yakin, naik motor pula. mana perginya cuma berempat saja dan nggak ada orang asli sini. Jadi risiko tersesat, besar!
Demi yang namanya pengabdian dan menyelesaikan kewajiban satu per satu, maka kami harus berangkat entah sebanyak apa rintangannya. Sebab kami Nusantara Sehat, harus punya misi dan visi lebih dari biasanya. Dan jalan panjang yang antah berantah harus kami lalui.
Bekalnya? Google Maps lah~
plus tanya sana-sini
Tujuan kami pergi adalah ke desa terjauh, desa Bonto Masunggu,
Desa ini bisa dikatakan tidak begitu terpencil lagi karena sudah bagus akses kesana kalau dari kota dan juga sering dikunjungi oleh mahasiswa, dan termasuk salah satu desa yang menjadi kegiatan Bina Desa-nya mereka.
sebenarnya kalau bisa jalan dekat itu bisa ditempuh 3 jam dengan jalan bebatuan dan katanya mengerikan, saya belum pernah lewat sini. Apalagi kalau musim hujan begini, maka kami harus mencari alternatif lain, ada dua, yang satunya 9 jam dan sudah paham jalannya dan yang kedua sama sekali nggak tahu berapa jam dan belum tahu jalannya. Kalau kalian pilih yang mana? hayooo~
sempat berbeda pendapat dengan teman seperjalanan. karena berbagai hal, takut tersesat dan ada apa-apa sama motor. tapi karena katanya opsi kedua lebih cepat maka dengan bismillah kami memilih opsi kedua. Modal tanya supir truk, kami pun mengikuti petunjuk dari mereka. Arah perjalanan sudah kami tahu sebagian besar, karena sudah sering dilewati. hanya saja banyak jalan kompas *jalan potong* yang masih dalam khayalan kami. Tapi karena pengen cepat sampai, kami pun terus berusaha untuk menemukan jalan-jalan itu.
Kabupaten pertama yang kami lalui yaitu Maros. Jadi Bone-Maros ini cukup jauh sebetulnya namun karena kecamatan kami hampir perbatasan, jadi bisa ditempuh dalam 2 jam. Nah sampai di Maros kami hanya punya clue yang didapat dari pak supir, jadi ya selalu bertanya. syukurnya nggak terlalu jauh rupanya.
Namun kami mempunyai kendala~ jalanan yang dilalui terasa asing sebelumnya, dan juga indah sekali. banyak sawah di kanan-kiri juga ada bebatuan pegunungannya juga banyak leang-leang, dan katanya sih dekat area wisatanya Rammang-rammang. berhubung cuma numpang lewat, kami harus fokus dengan tujuan. Padahal ya kalau bisa sekalian jalan-jalan ya gitu~~
Perjalanan terus dilalui, sempat lupa mau singgah makan. meski pantat sudah panas dan jalanan berasa tidak sampai-sampai, kami pun kembali menggunakan google map! yaaa, biar pun baterai handphone sekarat atau sinyal suka hilang, tapi google map membantu sekali dalam menemukan jalan terang!
untungnya setiba di kabupaten Maros, sinyal udah 4g dan membantu kami dalam mengakses Map, biar nggak salah-salah gitu ya guys~
Jalan kompas tadi membawa kami ke kabupaten kedua, Pangkajene dan kepulauan alias Pangkep. jadi kami langsug tiba di jalan poros kota. Senangnya anak desa ketemu kota, yeiyy!
Tapi katanya Google map, desa tujuan kami masih 2 jam lagi? OMO.. apa kami masih sanggup?
hayati lelah bang~
#bersambung ya..
Sorry baru bisa nge-post lagi. Dan for you information, alasan saya belum ngepost itu bukan karena tidak menjejak langkah hanya saja terkadang sinyal dan kesempatan jarang bertemu diwaktu yang tepat. begitu~~
okay, sudah kemana kita? atau mau kemana kita?
kerja juga harus liburan dong ya! apalagi yang kayak saya ini, kerjanya jalan-jalan terus~ haha iya betulan jalan kaki kalau jalanan jelek minta ampun. Ya begitulah daerah DTPK ya! Tapi disyukurin dan asyikin aja, soalnya semuanya menyenangkan kok~
well, baru-baru ini saya terus mencipta jejak. Istilah bekennya tour! kemana? kemana? ke desa-desa terjauh~ yang bisa dilalui kalau udah lintas kabupaten. jadi kemarin 4 desa jauh, kami melewati 4 kabupaten juga! seru? Iyessssh.
Pasti kalian mengira kalau kami sudah melewati jalan-jalan itu sebelumya? Sok yakin, naik motor pula. mana perginya cuma berempat saja dan nggak ada orang asli sini. Jadi risiko tersesat, besar!
Demi yang namanya pengabdian dan menyelesaikan kewajiban satu per satu, maka kami harus berangkat entah sebanyak apa rintangannya. Sebab kami Nusantara Sehat, harus punya misi dan visi lebih dari biasanya. Dan jalan panjang yang antah berantah harus kami lalui.
Bekalnya? Google Maps lah~
plus tanya sana-sini
Tujuan kami pergi adalah ke desa terjauh, desa Bonto Masunggu,
Gambar ini yang keluar kalau cari di google, mana nggak tambah semangat mau ke sana? |
Desa ini bisa dikatakan tidak begitu terpencil lagi karena sudah bagus akses kesana kalau dari kota dan juga sering dikunjungi oleh mahasiswa, dan termasuk salah satu desa yang menjadi kegiatan Bina Desa-nya mereka.
sebenarnya kalau bisa jalan dekat itu bisa ditempuh 3 jam dengan jalan bebatuan dan katanya mengerikan, saya belum pernah lewat sini. Apalagi kalau musim hujan begini, maka kami harus mencari alternatif lain, ada dua, yang satunya 9 jam dan sudah paham jalannya dan yang kedua sama sekali nggak tahu berapa jam dan belum tahu jalannya. Kalau kalian pilih yang mana? hayooo~
sempat berbeda pendapat dengan teman seperjalanan. karena berbagai hal, takut tersesat dan ada apa-apa sama motor. tapi karena katanya opsi kedua lebih cepat maka dengan bismillah kami memilih opsi kedua. Modal tanya supir truk, kami pun mengikuti petunjuk dari mereka. Arah perjalanan sudah kami tahu sebagian besar, karena sudah sering dilewati. hanya saja banyak jalan kompas *jalan potong* yang masih dalam khayalan kami. Tapi karena pengen cepat sampai, kami pun terus berusaha untuk menemukan jalan-jalan itu.
Kabupaten pertama yang kami lalui yaitu Maros. Jadi Bone-Maros ini cukup jauh sebetulnya namun karena kecamatan kami hampir perbatasan, jadi bisa ditempuh dalam 2 jam. Nah sampai di Maros kami hanya punya clue yang didapat dari pak supir, jadi ya selalu bertanya. syukurnya nggak terlalu jauh rupanya.
Namun kami mempunyai kendala~ jalanan yang dilalui terasa asing sebelumnya, dan juga indah sekali. banyak sawah di kanan-kiri juga ada bebatuan pegunungannya juga banyak leang-leang, dan katanya sih dekat area wisatanya Rammang-rammang. berhubung cuma numpang lewat, kami harus fokus dengan tujuan. Padahal ya kalau bisa sekalian jalan-jalan ya gitu~~
Perjalanan terus dilalui, sempat lupa mau singgah makan. meski pantat sudah panas dan jalanan berasa tidak sampai-sampai, kami pun kembali menggunakan google map! yaaa, biar pun baterai handphone sekarat atau sinyal suka hilang, tapi google map membantu sekali dalam menemukan jalan terang!
untungnya setiba di kabupaten Maros, sinyal udah 4g dan membantu kami dalam mengakses Map, biar nggak salah-salah gitu ya guys~
Jalan kompas tadi membawa kami ke kabupaten kedua, Pangkajene dan kepulauan alias Pangkep. jadi kami langsug tiba di jalan poros kota. Senangnya anak desa ketemu kota, yeiyy!
Tapi katanya Google map, desa tujuan kami masih 2 jam lagi? OMO.. apa kami masih sanggup?
hayati lelah bang~
#bersambung ya..
0 Response to "Tersesat? Google Maps ada! (1)"
Post a Comment