Anak NS itu......(Sebuah Testimoni)


Hi, welcome back to my chit-chat. 

Selama penempatan NS, banyak banget komentar yang masuk. Mulai dari yang nggak enak, enak dan enak banget~ Namanya kita hidup di lingkungan berbeda ya pasti akan ada namanya proses adaptasi dan itu tidak jauh dari komentar netizen yang budiman. Entah kadang ,mereka berkomentar di belakang kita, atau secara langsung atau bahkan sampai terdengar di pihak instansi *noo, by the way its A BIG no.

Kita kadang merasa ya, eh ini kita atau aku aja kali ya :p, berusaha menjadi baik itu kadang nggak sepenuhnya dapat diterima baik. Terlebih kalau kita bersikap sebaliknya, itu bahkan mendapatkan dampak negatif. 
Image result for what they said
sumber :dari sini

Misal, kita tahu di suatu Puskesmas ini ada tatanan yang nggak ideal, kita dengan semangat membara *ceritanya baru habis pembekalan* langsung mau mengubah semuanya ke arah yang ideal. 
Apa cara ini berhasil? Survey membuktikan bahwa mengubah perilaku itu nggak semudah kalian mendapatkan ide brilian. Banyak faktor yang akan menjadi penghambat, belum lagi perbedaan budaya. Sebab ini ranah yang sebelum kalian datang itu sudah terpapar banyak hal, ya bukan berarti nggak mungkin juga sih.. Cuma ini butuh proses dan waktu. Sebagai anak muda, silahkan lakukan yang kalian anggap baik, its okay, kalau ditolak, ya jangan ngotot ya.. at least kamu udah mencoba. Atau jika masih penasaran, ya cari cara baru yang dengan analisis kalian bisa diterima di situ. Kalau nggak bisa juga sih, ya udah~ tunjukkan dulu perubahan itu dalam diri kalian masing-masing.
Image result for testimoni
where are you?

Nah, testimoni yang diterima mengenai anak-anak NS itu saaaangaaaat banyak.
  1.  Ada yang senang sekali dengan kehadiran anak NS, sangat membantu mereka baik di Puskesmas atau pun masyarakat. Mereka berterima-kasih sekali,
  2. Ada yang biasa aja, toh tanpa anak NS mereka juga udah aktif, ya ibarat kata anak NS ini hanyalah bumbu pelengkap.
  3. Ada yang bilang nggak butuh NS, kami bisa atasi sendiri. Mereka kadang memang nggak mau ada anak NS, ngapain sih anak NS menuh-menuhin Puskesmas..


Uuuh~ ini kadang dalam realitanya memang terjadi. Tapi permasalahan yang timbul sudah sebagian besar diatasi oleh tim seleksi NS. Makanya kalau seleksi NS itu butuh waktu dan proses yang rumit, sebab emang butuh orang-orang yang nggak Cuma tahan banting juga, tapi juga sosok yang bisa menempatkan dirinya dimanapun. Sebab adakalanya kehadiran orang asing itu menjadi ancaman tersendiri, dan niat baik kita kadang mengusik mereka. Adakalanya memang kita yang datang dan mengusik mereka dengan cara yang tidak sopan, maka jelas mereka akan kehilangan simpati. I think, dimanapun, sebuah kesopanan akan bernilai sama, meski terkadang budaya membuat perbedaan dalam 'cara'. Ingat ini deh, Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,
Image result for dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung
sumber dari sini

I think, anak-anak NS itu udah dewasa kok, udah tahu mana yang benar dan salah, mana cara yang tepat untuk bertindak dan kalian orang pilihan. Memang sepenuhnya kita nggak sempurna ya karena kita manusia, tapi berusahalah menjadi sosok yang memiliki hati yang seluas samudra. Ketika melihat hal buruk, ubahlah menjadi hal baik dengan cara yang tepat, tidak mengintimidasi dan sertakan sabar dalam setiap proses itu. 

You know, mereka juga butuh waktu untuk menerima kalian~

Mungkin awalnya kalian akan ditolak habis-habisan, eh pas udah mau dua tahun, kita lihat saja siapa yang paling berat melepaskan kalian~~ rindu itu berat bung~

Because being leader of change, it will takes time, and start it with urself.

boleh di cek ceritaku di penempatanku di sini






Midwife, Travel enthusiast, Alumni Nusantara Sehat Batch 3 2016, Duta Nusantara Sehat

0 Response to "Anak NS itu......(Sebuah Testimoni)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Night Mode