Anak NS itu......(Sebuah Testimoni)
Wednesday, 15 May 2019
Add Comment
Hi, welcome back to my chit-chat.
Selama penempatan NS, banyak
banget komentar yang masuk. Mulai dari yang nggak enak, enak dan enak
banget~ Namanya kita hidup di lingkungan berbeda ya pasti akan ada namanya
proses adaptasi dan itu tidak jauh dari komentar netizen yang budiman. Entah kadang
,mereka berkomentar di belakang kita, atau secara langsung atau bahkan sampai
terdengar di pihak instansi *noo, by the way its A BIG no.
Kita kadang merasa ya, eh ini kita atau aku aja kali ya :p,
berusaha menjadi baik itu kadang nggak sepenuhnya dapat diterima baik. Terlebih
kalau kita bersikap sebaliknya, itu bahkan mendapatkan dampak negatif.
sumber :dari sini |
Misal,
kita tahu di suatu Puskesmas ini ada tatanan yang nggak ideal, kita dengan
semangat membara *ceritanya baru habis pembekalan* langsung mau mengubah
semuanya ke arah yang ideal.
where are you? |
Nah, testimoni yang diterima mengenai anak-anak NS itu
saaaangaaaat banyak.
- Ada yang biasa aja, toh tanpa anak NS mereka juga udah aktif, ya ibarat kata anak NS ini hanyalah bumbu pelengkap.
- Ada yang bilang nggak butuh NS, kami bisa atasi sendiri. Mereka kadang memang nggak mau ada anak NS, ngapain sih anak NS menuh-menuhin Puskesmas..
Uuuh~ ini kadang dalam realitanya memang terjadi. Tapi permasalahan yang
timbul sudah sebagian besar diatasi oleh tim seleksi NS. Makanya kalau seleksi NS itu butuh
waktu dan proses yang rumit, sebab emang butuh orang-orang yang nggak Cuma tahan
banting juga, tapi juga sosok yang bisa menempatkan dirinya dimanapun. Sebab adakalanya
kehadiran orang asing itu menjadi ancaman tersendiri, dan niat baik kita
kadang mengusik mereka. Adakalanya memang kita yang datang dan mengusik mereka
dengan cara yang tidak sopan, maka jelas mereka akan kehilangan simpati. I think, dimanapun, sebuah kesopanan akan bernilai sama, meski terkadang budaya membuat perbedaan dalam 'cara'. Ingat ini deh, Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,
sumber dari sini |
I think, anak-anak NS itu udah dewasa kok, udah tahu mana yang
benar dan salah, mana cara yang tepat untuk bertindak dan kalian orang pilihan. Memang sepenuhnya kita
nggak sempurna ya karena kita manusia, tapi berusahalah menjadi sosok yang
memiliki hati yang seluas samudra. Ketika melihat hal buruk, ubahlah menjadi
hal baik dengan cara yang tepat, tidak mengintimidasi dan sertakan sabar dalam
setiap proses itu.
You know, mereka juga butuh waktu untuk menerima kalian~
Mungkin awalnya kalian akan ditolak habis-habisan, eh pas udah mau
dua tahun, kita lihat saja siapa yang paling berat melepaskan kalian~~ rindu itu berat bung~
Because being leader of change, it will
takes time, and start it with urself.
boleh di cek ceritaku di penempatanku di sini
boleh di cek ceritaku di penempatanku di sini
0 Response to "Anak NS itu......(Sebuah Testimoni)"
Post a Comment